Cara Budidaya Belut Yang Tepat Meskipun Untuk Pemula

tukangkuli.com - Belut adalah jenis ikan air tawar yang berbentuk memanjang bulat dengan ciri fisik sangat licin. Belut biasanya hidup dan berkembang di daerah lumpur seperti sawah dan air. Suka dengan makanan alami seperti cacing, anak kodok, nyamuk dan hewan kecil lain yang ada disekitar nya.

Belut di Indonesia masih menjadi incaran pecinta daging belut arena memiliki cita rasa masakan yang nikmat. Sehingga mencoba budidaya belut masih menjadi bisnis yang sangat menggiurkan. Tidak perlu ragu dengan budidaya belut karena, belut mempunyai harga yang sangat tinggi sehingga bisa menjadi pilihan dalam mencoba bisnis.

Cara Budidaya Belut Yang Tepat agar Berhasil

Cara Budidaya Belut

Untuk sekedar mencoba berbudidaya belut juga bisa dilakukan sekalipun oleh pemula, karena perawatan dan perlakuannya yang mudah sehingga Anda dirumah juga bisa melakukan ini. Budidaya belut bisa dilakukan dilahan terbuka maupun lahan Terpal.

Manfaat Budidaya belut adalah:
  • Sebagai penyedia sumber protein hewani yang tinggi
  • Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari
  • Sebagai obat penambah darah

Persyaratan Budidaya Belut

  1. Secara klimatologis ikan belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian tempat ikan belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
  2. Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun. Kondisi tanah dasar juga tidak boleh mengandung racun jika menggunakan lahan lumpur, jika budidaya belut menggunakan terpal juga memiliki persyaratan yang sama, tidak boleh mengandung bau-bauan minyak dan lainnya.
  3. Suhu udara yang optimal untuk pertumbuhan belut adalah berkisar antara 25-31 derajat C.
  4. Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan oksigen terutama untuk bibit atau benih yang masih kecil yaitu ukuran 1-2 cm. Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya belut dewasa tidak memilih kualitas air dan dapat hidup di air yang keruh.

Cara Budidaya Belut

Kolam Budidaya Belut

Untuk teknik yang harus diperhatikan adalah menyiapkan sarana dan peralatannya, antara lain:
  1. Perlu diketahui bahwa jenis kolam budidaya belut harus dibedakan antara lain:  kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan (untuk benih belut ukuran 1-2 cm), kolam belut remaja (untuk belut ukuran 3-5 cm) dan kolam pemeliharaan belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yang masing-masing dibutuhkan waktu 2 bulan) yaitu untuk pemeliharaan belut ukuran 5-8 cm sampai menjadi ukuran 15-20 cm dan untuk pemeliharaan belut dengan ukuran 15-20 cm sampai menjadi ukuran 30-40 cm.
  2. Bangunan jenis-jenis kolam belut secara umum relatif sama hanya dibedakan oleh ukuran, kapasitas dan daya tampung belut itu sendiri.
  3. Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m2. Untuk kolam pendederan (ukuran 1-2 cm) daya tampungnya 500 ekor/m2. Untuk kolam belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya tampungnya 250 ekor/m2. Dan untuk kolam belut konsumsi tahap pertama (ukuran 5-8 cm) daya tampungnnya 100 ekor/m2. Serta kolam belut konsumsi tahap kedua (ukuran 15-20 cm) daya tampungnya 50 ekor/m2, hingga panjang belut pemanenan kelak berukuran 30-50 cm.
  4. Pembuatan belut dengan bahan bak dinding tembok dan dasar bak tidak perlu diplester.
  5. Peralatan lainnya berupa media dasar kolam, sumber air yang selalu ada, alat penagkapan yang diperlukan, ember plastik dan peralatan lainnya.
  6. Media dasar kolam terdiri dari bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, sekam padi dan jerami padi. Caranya kolam yang masih kosong untuk lapisan pertama diberi sekam padi setebal 10 cm, diatasnya ditimbun dengan pupuk kandang setebal 10 cm, lalu diatasnya lagi ditimbun dengan ikatan-ikatan merang atau jerami kering. Setelah tumpukan-tumpukan bahan organik selesai dibuat barulah air dialirkan kedalam kolam secara perlahan-lahan sampai setinggi 50 cm (bahan organik+air). Dengan demikian media dasar kolam sudah selesai, tinggal media tersebut dibiarkan beberapa saat agar menjadi lumpur sawah. Setelah itu belut-belut diluncurkan kedalam kolam.
Pemeliharaan dan Pembesaran

1. Pemupukan
Jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama.

2. Pemberian Pakan
Bila diperlukan bisa diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar/belatung yang diberikan setiap 10 hari sekali.

3. Pemberian Vaksinasi

4. Pemeliharaan Kolam dan Tambak
Yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan belut adalah menjaga kolam agar tidak ada gangguan dari luar dan dalam kolam tidak beracun.

Tahapan Panen Belut

Tahap pemanenan budidaya belut terdiri dari 2 jenis, yaitu:
  • Berupa benih/bibit yang dijual untuk diternak atau dibudidayakan kembali.
  • Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk dikonsumsi. Belut yang sudah siap dipanen memiliki panjang antara 30-50 cm. Cara penangkapan belut sama seperti penangkapan ikan lainnya dengan peralatan antara lain: posong, jaring/jala dan pengeringan air kolam.
Cukup mudah bukan dalam budidaya belut hingga berhasil panen. Dengan cara ini Anda bisa melakukan diberbagai lokasi meskipun di alaman rumah dengan media terpal. Selamat mencoba.

Tidak ada komentar untuk "Cara Budidaya Belut Yang Tepat Meskipun Untuk Pemula"